Minggu, 25 September 2016
ARSITEKTUR LAHAN BASAH
ARSITEKTUR VERNAKULAR LAHAN BASAH
PENGERTIAN ARSITEKTUR
KELOMPOK
8
NURGISDARANI BASRI (H1B115024)
NURMAYA MUTHIA (H1B115025)
YANA (H1B115030)
M. SUDARSONO (H1B115216)
PROGRAM STUDY ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2015
Berikut adalah pengertian Arsitektur
menurut beberapa Pakar Ahli yaitu :
·
Menurut Vitruvius: Bangunan yang baik harus memiliki tiga aspek
yaitu keindahan/estetika (Venustas), kekuatan (Firmitas), dan
kegunaan/fungsi (Utilitas).
·
Menurut Brinckmann: Arsitektur merupakan kesatuan antara ruang
dan bentuk. Arsitektur adalah penciptaan ruang dan bentuk.
·
Menurut Djauhari Sumintardja: Arsitektur merupakan sesuatu yang
dibangun manusia untuk kepentingan badannya (melindungi diri dari gangguan) dan
kepentingan jiwanya (kenyamanan, ketenangan, dll).
·
Menurut Benjamin Handler: Arsitek adalah seniman struktur yang
menggunakan struktur secara estetis berdasarkan prinsip-prinsip struktur itu
sendiri.
·
Menurut Banhart CL. Dan Jess Stein: Arsitektur adalah seni
dalam mendirikan bangunan termasuk didalamnya segi perencanaan, konstruksi, dan
penyelesaian dekorasinya; sifat atau bentuk bangunan; proses membangun;
bangunan dan kumpulan bangunan.
·
Menurut Van Romondt : Arsitektur adalah ruang tempat
hidup manusia dengan bahagia. Ruang berarti menunjuk pada semua ruang yang
terjadi karena dibuat oleh manusia atau juga ruang yang terjadi karena proses
alam seperti gua, naungan pohon dan lain-lain
·
Menurut Amos Rappoport (1981 ) : Arsitektur adalah
ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut
pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial
dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur
·
Menurut Francis DK Ching (1979) : Arsitektur
membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi
Ada
beberapa pendapat mengenai pengertian Arsitektur menurut kelompok kami, yaitu :
Pendapat pertama :
Pengertian
arsitektur menurut
Djauhari Sumintardja adalah sesuatu yang dibangun manusia untuk
kepentingan badannya (melindungi diri dari gangguan) dan kepentingan jiwanya
(kenyamanan, ketenangan, dll). Sedangkan Menurut Van Romondt :
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia. Ruang berarti
menunjuk pada semua ruang yang terjadi karena dibuat oleh manusia atau juga
ruang yang terjadi karena proses alam seperti gua, naungan pohon dan lain-lain.
Saya sependapat dengan Djauhari
Sumintardja dan Van Romondt mengenai pengertian
Arsitektur karena menurut Saya pada dasarnya pendapat keduanya adalah sama. Van
Romondt menyatakan arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan
bahagia. Kebahagiaan bisa tercapai
dengan adanya kedamaian, kenyamanan, ketenangan dan tidak adanya gangguan. Jadi
pendapat Van Romont dan Djauhari Sumitardja saling berkaitan.
Kedua pendapat ini juga diperkuat oleh pendapat Amos Rappoport (1981 ) yang lebih
mengkhususkan lagi pengertian arsitektur. Dia menyatakan bahwa Arsitektur
adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga
menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur
kehidupan sosial dan budaya masyarakat, yang diwadahi dan sekaligus mempengaruhi
arsitektur
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut
menurut Saya, arsitektur adalah ruang
tempat hidup manusia yang dibangun sesuai kebutuhan dan sesuai fungsinya
sehingga menciptakan kedamaian, ketenangan, dan kenyamanan.
Pendapat kedua :
Menurut Vitruvius arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya,
dan dilengkapi dengan proses belajar, dibantu dengan penilaian terhadap karya
tersebut sebagai karya seni. Bangunan yang baik menurut Vitruvius harus ada tiga aspek yaitu keindahan/estetika (venustas), kekuatan (firmitas), dan kegunaan/fungsi (utilitas). Ada pula pendapat lain
menurut Brinckmann, arsitektur
merupakan kesatuan antara ruang dan bentuk. Djauhari
Sumintardja juga berpendapat bahwa arsitektur merupakan sesuatu yang
dibangun manusia untuk kepentingan badannya (melindungi diri dari gangguan) dan
kepentingan jiwanya (kenyamanan, ketenangan, dll).
Dari tiga aspek tersebut Saya
menyimpulkan bahwa arsitektur adalah
ilmu bangunan yang mengutamakan kebutuhan dan keinginan manusia. Karena
semua pendapat mereka mengacu pada kebutuhan manusia sehari-hari dan
menciptakan hal-hal yang diinginkan manusia.
Pendapat
ketiga :
Arsitektur menurut Francis DK Ching
(1979) yaitu membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk,
teknik dan fungsi. Menurut Benjamin Handler: Arsitek adalah seniman
struktur yang menggunakan struktur secara estetis berdasarkan prinsip-prinsip
struktur itu sendiri.
Dari dua pendapat teoritikus tersebut Saya
setuju karena saya dapat menyimpulkan pengertian arsitektur menurut Saya
sendiri adalah ilmu tentang ruang yang
memenuhi fungsinya dengan memerhatikan estetika dan prinsip konstruksinya tanpa
menghilangkan budaya lokalnya. Ini diperkuat dengan pendapat Amos Rappoport (1981) yang menyatakan
bahwa arsitektur adalah ruang tepat hidup manusia yang lebih dari sekedar fisik
tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata
atur kehidupan sosial dan budaya masyarakat, yang diwadahi dan sekaligus
mempengaruhi arsitektur.
Pendapat
keempat :
Arsitetur menurut Brinckmann adalah kesatuan antara ruang
dan bentuk. Arsitektur adalah penciptaan ruang dan bentuk.
Kemudian menurut Banhart CL. Dan
Jess Stein: Arsitektur adalah seni dalam mendirikan bangunan termasuk
didalamnya segi perencanaan, konstruksi, dan penyelesaian dekorasinya; sifat
atau bentuk bangunan; proses membangun; bangunan dan kumpulan bangunan.
Saya lebih setuju kepada pendapat Banhart CL. Dan Jess
Stein
karena Brinckmann
menelaskan tentang arsitektur begitu sederhana padahal sebenarnya arsitektur
itu lebih dari yang dikatakan Brinckmann.
Jadi Saya berkesimpulan bahwa arsitektur
adalah ilmu yang membangun ruang serta
lingkungan yang menunjang aktivitas manusia, dan bernilai keindahan.
Dari keempat pendapat tersebuat kami
menyimpulkan bahwa Arsitektur adalah
Ilmu bangunan yang membahas tentang ruang hidup manusia sesuai dengan fungsi
dan kebutuhannya sehingga menciptakan kenyamanan namun tetap memperhatikan
estetika dan konstruksi tanpa menghilangkan budaya lokal.
Langganan:
Postingan (Atom)